Program MBG Bantu Anak Berkebutuhan Khusus Dapatkan Keseimbangan Gizi Setiap Hari
Tasikmalaya – Raka (11), siswa autis hiperaktif di SLB Patriot Tasikmalaya, terlihat lahap menyantap nasi, ayam, pepes tahu, dan sayur capcay yang tersaji di hadapannya. Dengan senyum polos, ia hanya berujar singkat, “Enak,” sebelum kembali menekuni makanannya. Hari itu, Rabu (1/10/2025), 113 anak berkebutuhan khusus di sekolah tersebut menerima paket Makanan Bergizi Gratis (MBG) dari Yayasan Ganda Saputra Mamun.
Bagi sebagian orang, mungkin ini hanya sekadar makan siang. Namun bagi anak-anak istimewa ini, menu MBG adalah jembatan menuju gizi seimbang, tumbuh kembang yang lebih baik, dan kebahagiaan sederhana di sela rutinitas belajar.
“Alhamdulillah dengan adanya MBG, anak-anak lebih bersemangat. Orang tua juga terbantu karena sebagian besar mereka mendampingi penuh anaknya hingga tak sempat memasak,” ujar Kepala SLB Patriot, Eulis Siti Hasanah.
SLB Patriot menaungi lebih dari seratus siswa dengan kebutuhan khusus, mulai tuna rungu, tuna netra, autis, down syndrome, hingga tuna daksa. Sejak Juni lalu, MBG hadir rutin dengan menu bergizi. Makanan selalu habis, dan wajah-wajah riang murid menjadi bukti nyata manfaat program ini.
Lebih hangat lagi, setiap selesai makan, para pekerja dapur MBG sering menemukan secarik kertas di dalam wadah makanan. Kertas-kertas kecil itu berisi tulisan tangan sederhana dari para siswa: permintaan menu, ucapan terima kasih, hingga sekadar coretan penuh cinta.
“Req spaghetti + chicken katsu. Buah kelengkeng. Semangat tetap gen Z,” tulis salah satu. Ada pula yang menulis, “Makanan ini lumayan enak. Buah mangga sama susu ditunggu.”
Pekerja dapur menyebutnya sebagai “surat cinta” anak-anak. Surat-surat itu kini dikumpulkan, bukan untuk dituruti semuanya, tapi untuk dikenang sebagai bukti ketulusan mereka.
Setiap hari, dapur MBG Yayasan Ganda Saputra Mamun mendistribusikan 4.000 paket makanan di 32 titik sekolah, posyandu, hingga ibu hamil dan balita. Program ini melibatkan 50 tenaga kerja lokal yang bekerja siang malam demi memastikan asupan bergizi sampai ke tangan penerima.
Pakar komunikasi Universitas Telkom, Dr. Muhammad Sufyan, menilai kisah seperti ini menunjukkan wajah lain dari program pemerintah. “Dengan jutaan penerima manfaat, MBG telah menjadi bagian nyata dalam upaya menurunkan stunting sekaligus menguatkan harapan anak-anak kita,” ujarnya.
Di SLB Patriot, anak-anak istimewa itu mungkin tak pernah tahu istilah “stunting” atau “gizi seimbang”. Tapi dengan tawa riang dan coretan kecil di sobekan kertas, mereka sudah memberi pesan jelas: makanan bergizi bukan sekadar kebutuhan, melainkan juga bentuk kasih sayang yang mereka rasakan setiap hari.
Komentar
Posting Komentar