Otsus Papua Dianggap Gagal,Ketua Umum. Perkumpulan Penggerak Aspirasi Masyarakat Minoritas Indonesia Maju (2PAM3), Antonius Rahabav. Angkat Bicara
Keterangan Foto : Ketua Umum. Perkumpulan Penggerak Aspirasi Masyarakat Minoritas Indonesia Maju (2PAM3), Antonius Rahabav.
Jakarta - Konsep. Strategi Civil Society (masyarakat sipil) dalam penanganan. Konflik Papua berfokus. Pada pendekatan humanis, dialog, rekonsiliasi dan pembangunan inklusif yang mengakui dan menghormati hak dan budaya masyarakat asli Papua. Pendekatan ini kontras dengan. Pendekatan keamanan yang sering dianggap memperburuk konflik.hal tersebut diungkapkan Oleh Ketua Umum. Perkumpulan Penggerak Aspirasi Masyarakat Minoritas Indonesia Maju (2PAM3), Antonius Rahabav saat. Di wawancara Ekslusif oleh Media Majalah CEO di Jakarta, hari ini Jumat 21/11/2025.
Antonius Rahabav, mengatakan bahwa Langkah Langkah. Konsep Strategi. yang ditawarkan. Oleh Civil Society terhadap Pelaksanaan Otonomi. Khusus Papua. Strategi utama yang diusung oleh Civil Society meliputi :
1. Pendekatan Dialog dan Mediasi Humanistik : Masyarakat sipil, termasuk tokoh agama dan adat. Mendorong penyelesaian konflik melalui dialog yang bermartabat untuk mencapai kesepakatan bersama, bukan melalui kekerasan bersenjata. Mediasi Humanistik ini bertujuan untuk pemulihan fisik,mental dan sosial masyarakat yang terdampak trauma konflik.
2. Pembangunan. Inklusif dan Berbasis Kebutuhan Lokal : Strategi ini menekankan pada pembangunan yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga memperhatikan kebutuhan spesifik, kondisi sosial, budaya dan. Kearifan lokal masyarakat asli. Papua. Hal ini dilakukan. Untuk mengatasi ketimpangan dan marginalisasi yang menjadi salah satu akar.
3. Perlindungan Hak Asasi Manusia. (HAM) : Organisasi masyarakat sipil (CSO) fokus pada pemantauan dan Advokasi pelanggaran HAM. Strategi ini bertujuan untuk memastikan. Perlindungan warga. Sipil dan menghentikan kekerasan yang dilakukan oleh berbagai pihak yang berkonflik termasuk aparat keamanan.
4. Membangun. Kepercayaan dan Rekonsiliasi: melalui. Program program berbasis. Kemanusiaan,seperti dibidang ekonomi,pendidikan, dan kesehatan. Civil Society berupaya membangun kembali. Kepercayaan masyarakat Papua kepada. Pemerintah dan berbagai pihak terkait.yanh sering kali terkikis akibat konflik yang berlarut larut.
5. Penguatan Peran Masyarakat Adat : melibatkan Dewan Adat Papua (DAP) dan tokoh adat. Dalam perumusan kebijakan dan solusi. Konflik. Memastikan rasa saling menghormati pengakuan terhadap Hak. Hak. Kolektif masyarakat adat.
Menurut Ketua Umum. Perkumpulan Penggerak Aspirasi Masyarakat Minoritas Indonesia Maju (2PAM3), Antonius Rahabav bahwa, Advokasi kebijakan. : CSO juga berperan dalam mengadvokasi perubahan kebijakan dari pendekatan keamanan menjadi pendekatan yang lebih humanis dan holistik, serta. Mendorong reformasi politik yang lebih demokratis dan partisipatif, jelasnya.
Antonius Berharap bahwa, "Secara. Keseluruhan, strategi Civil Society bertujuan untuk menciptakan Papua Tanah Damai yang bebas. Konflik,adil,makmur dan bermartabat.dekan menekankan partisipatif aktif dan kepemilikan solusi oleh masyarakat Papua sendiri, pungkas nya. (red).
[21/11 12.02] Multi Media CEO Indonesia:


Komentar
Posting Komentar